Klik sponsor untuk close

Kita Tak Pernah Menang Melawan Merapi ..ayo hart

Ketika gunung Merapi meletus pada tahun 2006 lalu, nama Surono banyak disebut dalam media. Kini, nama itu semakin sering disebut setelah letusan Merapi sangat dahsyat.
Sebagai salah satu gunung teraktif di dunia, Merapi pasti akan selalu melepaskan energinya. Selama masih aktif, Merapi akan selalu bererupsi. Kita pun tidak akan pernah menang melawan Merapi.
"Sabar. Kita tidak pernah menang melawan Merapi. Ini adalah maraton, bukan sprint. Saya minta semua pihak bersabar," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono.
Hal itu disampaikan dia di Posko Korem 072 di kompleks Posko Utama Pakem, Sleman, Yogyakarta, Minggu (31/10), saat menemani Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang tengah menemui jajaran TNI dan memberikan bantuan kepada para korban Merapi.
Ditambahkan Surono, daerah rawan Merapi masih tetap 10 km. "Jangan mengisukan 20 km, daerah rawan tetap 10 km. Kalau media memberitakan tidak benar, kan bisa menimbulkan kepanikan," lanjut dia.
Dia menambahkan, Yogyakarta merupakan kota yang banyak didatangi turis. Jika ada isu yang tidak benar, maka turis menjadi takut untuk datang. Selain itu Yogyakarta juga merupakan Kota Pelajar, sehingga banyak orang luar Yogya yang datang untuk belajar ke kota itu.
"Nanti orangtua yang anaknya sekolah di sini jadi was-was dan meminta anaknya pulang," sambung Surono.
Letusan Merapi mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa. Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, menyebutkan, hingga pukul 09.00 WIB pagi tadi, total korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi menjadi 37 orang.
Sementara itu, korban luka bakar ada 3 orang. Korban luka ringan tinggal 2 orang, 7 orang lainnya sudah dipulangkan.
Sedangkan jumlah pengungsi di Sleman mencapai 18.929 orang. Jumlah ini bertambah pascaletusan Sabtu dini hari. Di Magelang ada 25.354 orang pengungsi, di Klaten 3.500 orang, dan di Boyolali 3.970 orang.
"Photobucket