
- Sabtu, 29 Januari 2011 | 11:07 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Amerika Serikat (AS) menggunakan Positive Technology Control (PTC) untuk menghindari kecelakaan kereta. Namun, teknologi ini masih kontroversial. Mengapa?
Penggunaan teknologi ini masih kontroversial di AS, apakah masuk akal untuk memasang PTC seperti yang diwajibkan Kongres (DPR). Selain biaya tinggi, kehandalan dan kematangan penerapan teknologi ini dalam segala bentuk kereta api masih dipertanyakan.
Syarat lain yang dibutuhkan PTC adalah pembangunan jalur kereta baru yang membutuhkan dana dalam jumlah sangat besar. Selain itu, mandat ini tak disertai pendanaan dari Kongres sehingga memaksa Federal Railroad Administration (FRA) mengadopsi pendekatan lain yang lebih fleksibel.
Rail Safety Advisory Committee (RSAC) mengidentifikasi ribuan PPA (PTC Preventable Accidents) di AS selama 12 tahun terakhir. Hasil analisa yang dilakukan menunjukkan akumulasi kecelakaan tak cukup menutup biaya.
PTC pun dinilai tak ekonomis. Alasan di balik kurangnya justifikasi ekonomi tersebut adalah karena kebanyakan kecelakaan hanya bersifat minor. Contohnya, 20 tahun lalu antara 1987 dan 2007 hanya terdapat dua kecelakaan yang bisa dihindari.
Saat itu, terdapat 16 korban tewas di Chase Maryland dan 11 tewas di Silver Spring Maryland, dimana hal ini dapat diselesaikan dengan penggantian peraturan pengoperasian saja.
Selain itu, sistem keamanan cab signaling juga terbukti aman di Amerika Utara. Alat ini dapat dipasang sebagai ganti PTC yang akan mengurangi isu keamanan dengan harga yang jauh lebih terjangkau.